6 mins read

Cara Menulis Press Release – Rilis Pers, Siaran Pers

Cara Menulis Press Release – Rilis Pers, Siaran Pers

Press Release, siaran pers, atau rilis adalah informasi –biasanya berwujud naskah berita– yang dibikin oleh Public Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat (Humas) suatu organisasi, perusahaan, atau lembaga yang disampaikan kepada sarana massa untuk dipublikasikan di dalam sarana massa tersebut.

Secara praktis, Press Release artinya berita untuk suratkabar atau sarana massa.

Google mendeskripsikan rilis sebagai “pernyataan resmi yang dikeluarkan untuk suratkabar berisi informasi berkenaan kasus tertentu” (an official statement issued to newspapers giving information on a particular matter) https://casakreatif.com/ .

menyampaikan secara resmi berita, pengumuman, informasi, dan sebagainya untuk disiarkan.
mengeluarkan (menerbitkan, mengadakan) buku, film, album lagu, dan sebagainya.
Siaran Pers diambil kesimpulan sebagai bahan berita yang disiapkan oleh pihak luar untuk pers.

Menurut Soemirat dan Ardianto (2004), siaran pers adalah informasi di dalam wujud berita yang dibikin oleh Humas atau Public Relations (PR) organisasia / perusahaan yang disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi sarana massa (tv, radio, sarana cetak, sarana online) untuk dipublikasikan.

Kesimpulannya, press release, rilis, atau siaran pers adalah naskah berita yang dibikin oleh kalangan non-wartawan –khususnya Hums instansi/lembaga– untuk dipublikasikan di sarana massa.

Cara Menulis Press Release
Cara mengakibatkan atau cara menulis press release mirip bersama dengan cara menulis naskah berita.

Dengan kata lain, naskah siaran pers mirip bersama dengan naskah berita berita –khususnya berita segera (straight news).

Rilis –sebagaimana berita— berisi fakta atau rekonstruksi momen bersama dengan kandungan elemen berita 5W+1H: Jasa Press Release

What — Apa yang terjadi, momen apa.
Who — Siapa pelaku atau orang yang terlibat di dalam perihal itu
Why — Kenapa hal itu terjadi, latar belakang, tujuan, atau penyebab kejadian.
When — Kapan kejadiannya, unsur kala (hari, tanggal, bulan, tahun, jam).
Where — di mana terjadinya, tempat kejadian, lokasi acara.
How – Bagaimana sistem kejadiannya, detail, rincian, kronologi, schedule, rundown, suasana, dll.
Rilis pun mesti punya kandungan nilai berita (News Values) sebagai berikut:

Aktual — momen baru, hal baru, bakal dan baru saja terjadi, hangat.
Faktual — terlalu terjadi, tersedia fakta dan data.
Penting — mutlak diketahui publik atau menyangkut kepentingan umum; menyangkut orang penting.
Menarik — menarik perhatian, mengakibatkan rasa idamkan mengetahui atau penasaran.
Press release yang memenuhi nilai berita bakal ringan dan cepat dipublikasikan dikarenakan layak muat (fit to print), layak siar (fit to broadcast), atau layak posting (fit to post).

Prinsip Penulisan: Pola Piramida Terbalik
Prinsip penulisan rilis terhitung mirip bersama dengan menulis berita, yaitu gunakan pola piramida terbalik (inverted pyramid).

Prinsip piramida terbalik maksudnya mengutamakan fakta paling penting sebagaimana gambar tersebut ini.

piramida terbalik

Fakta paling penting yaitu unsur What, Who, When, Where –peristiwa apa, siapa yang terlibat, kapan, dan di mana.

Fakta mutlak yaitu unsur Why dan How –latar belakang dan rincian perihal atau acara.

Fakta seterusnya mampu berwujud informasi latar belakang (background information), seumpama profil ringkas lembaga/instansi.

Rilis terhitung tidak mengkombinasikan fakta dan opini. Hanya berisi data, fakta, tidak berisi pendapat atau penilaian.

Struktur Naskah Press Release
Struktur naskah atau tulisan rilis mirip bersama dengan struktur naskah berita, yaitu terdiri dari

Judul (head)
Teras (lead)
Isi (body)
Judul berita mesti kalimat lengkap, minimal Subjek + Predikat, dan gunakan kalimat aktif.

Teras sebaiknya mengutamakan subjek/pelaku –who does what; siapa laksanakan apa, kapan, di mana, kenapa, dan bagaimana; isikan berwujud penjelasan unsur why dan how.

Baca: Teras Berita Summary Lead

Namun, berasal dari segi format, naskah press release ditambah bagian awal dan akhir.

Bagian awal berwujud Nama dan Logo Perusahaan (semacam Kop Surat) dan tulisan PRESS REALEASE atau SIARAN BERITA, sebagaimana gambar tersebut ini:

format siaran pers

Sumber: Tsunami Publicity

Tips Menulis Press Release
Pelajari style bhs sarana yang jadi tujuan pengiriman rilis. Jika memungkinkan, memiliki Style Book atau Gaya Selingkung sarana target.
Tulislah siaran pers bersama dengan style sarana tersebut.
Pilih judul yang positif (aktif), bukan pasif.
Paragraf pertama (lead) mesti mengetahui dan ringkas.
Gunakan bhs jurnalistik –ringkas dan lugas, kalimat dan paragraf pendek-pendek, hindari anak kalimat.
Tulislah fakta & information saja, bukan opini/pandangan.
Ketiklah cuma terhadap satu segi kertas.
Selalu beri tanggal.
Selalu cantumkan nama kontak dan no telepon bagian akhir naskah.
Gunakan kertas surat resmi & cantumkan label “Siaran Pers” di bawah logo/sebelum naskah.
Austin (1996) menyarankan sehingga PR membaca surat kabar––lokal dan nasional––dan mempelajari style bhs yang mereka gunakan.

Tulislah siaran pers bersama dengan style surat kabar yang bakal dikirimi tulisan tersebut. Siaran pers yang ditulis mesti meniru style artikel di dalam surat kabar itu.

Sebagai perumpamaan seumpama mereka tetap mencetak nama lengkap, maka gunakan nama lengkap dan bukannya singkatan.

Austin terhitung menjelaskan beberapa aturan basic yang biasa digunakan wartawan di dalam menulis berita yang terhitung berlaku ketika di dalam menulis siaran pers:

Gunakan kalimat aktif di dalam judul
Alinea atau paragraf pertama (lead) mesti tajam dan ringkas –antara 12 hingga 20 kata.
Gunakan kalimat dan paragraf pendek-pendek.
Hindari kata yang terlalu berlebih seperti “ini” dan “itu”, serta kata info dan kata karakter yang tidak perlu.
Jangan Beropini! Anda tidak mesti menjelaskan bahwa suatu hal “hebat” atau “fantastis”.
Hindari makna tertentu (jargon) dan penggunaan singkatan.
Jawab enam pertanyaan ––siapa, mengapa, apa, bilamana, di mana dan bagaimana. Kalau anda tidak menjawab keenam pertanyaan ini maka siaran pers anda tidak berisi semua informasi yang dibutuhkan wartawan.
Selalu beri tanggal terhadap siaran pers.
Selalu cantumkan nama kontak dan no telepon di siang hari terhadap bagian bawah siaran.
Buatlah siaran pers sesingkat mungkin.
Jefkins (2003) mengungkapkan hal-hal paling penting berkenaan pers yang mesti diketahui oleh seorang praktisi Humas sebagai berikut:

Kebijakan redaksi (editorial policy).
Frekuensi penerbitan.
Tanggal/tenggat terbit.
Proses percetakan.
Daerah sirkulasi.
Jangkauan pembaca.
Metode distribusi.
Online Press Release
Mayoritas tips, prinsip, atau cara menulis press release muncul sebelum akan jaman internet muncul.

Karenanya, tips mengakibatkan rilis yang pernah cuma berlaku bagi sarana konvensional (cetak dan elektronik).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *